Sekolah untuk kehidupan; begitulah semesta kecil ini dinamai. Mimpi anak-anak untuk selalu tersenyum dan merasa dicintai dalam kehidupannya meretas disini. Saat ekspresi dan ekplorasi diberi ruang seluas-luasnya, kami, bersama anak-anak membangun kedekatan, saling menguatkan, dan berproses untuk menampilkan yang terbaik dari diri kami. Maka yang terjadi selanjutnya adalah kami menemukan kenyamanan. Bahagia rasanya mengenangkan kebersamaan dalam keseharian kami. Saat belajar, berkomunikasi, berbenturan. Ya, disanalah peluang untuk menjadi, mengelola hati, dan membuat keputusan terjadi. Tak ada yang tak kami pelajari. Begitu alamiahnya. Dan ketika sekolah sudah menjadi tempat yang memberikan kenyamanan psikologis, maka yang muncul kemudian adalah potensi,potensi, dan potensi. Keterbatasan menjadi kabut yang samar terlihat. Lalu, adakah yang lebih melegakan anak-anak kita, ketika sekolah menjadi tempat dimana mereka mengalami bagaimana dihargai, diterima, dan memperoleh cinta tanpa syarat?
